Ketika kau bermasalah.
Hampiri saja diriku.
Ceritakan saja masalahmu.
Akan kusimak dengan sepenuh hati.
Simpan segala keraguanmu.
Percayalah kepadaku.
Ceritakan saja, aku menyimakmu.
Perhatianku seluruhnya untukmu.
Percayalah kepadaku.
Ceritakan saja, aku menyimakmu.
Perhatianku seluruhnya untukmu.
Jangan simpan masalahmu.
Jangan ragu untuk percaya padaku.
Biarkan perasaan menceritakan.
Jangan ragu untuk percaya padaku.
Biarkan perasaan menceritakan.
Dan pikiran menambahkan detail.
Kau boleh mencariku kapan saja.
Ketika kau mengalami masalah.
Ketika kau bergembira.
Dan ketika kau bersedih hati.
Dan ketika kau bersedih hati.
Sebagai catatan, kuberitahu.
Aku pernah alami semua itu.
Aku menyimpannya dalam hatiku.
Dan aku tak punya teman cerita.
Dan aku tak punya teman cerita.
Sampai akhirnya, aku marah.
Marah pada diriku sendiri.
Marah pada diriku sendiri.
Kesedihanpun memuncak.
Dan emosi menjadi tak beraturan.
Dan emosi menjadi tak beraturan.
Akupun menjadi penyendiri.
Yang selalu berusaha menyendiri.
Ketika mereka kemari.
Aku akan menjauh dari mereka.
Aku akan menjauh dari mereka.
Lebih baik aku menyendiri.
Daripada mereka meninggalkanku.
Setelah tahu aku tidak sesuai.
Setelah tahu aku tidak sesuai.
Dengan kepribadian mereka.
Kuharap kau mempercayaiku.
Jangan kauragukan diriku ini.
Takkan kukhianati kepercayaan.
Yang telah kauberikan kepadaku.
Yang telah kauberikan kepadaku.
(Sang Penyendiri Yang Merupakan Sahabatmu),
Syzao
No comments:
Post a Comment