My Other Blog

Sunday, December 27, 2015

Waktu, Bisakah Aku Berbicara Sebentar?

Waktu, mengapakah kau terus jalan?
Bekerja tiada hentinya.
Lelah tidak ada dalam kamusmu.
Sedetikpun tak pernah kaulewatkan.

Aku harus bekerja tanpa lelah.
Karena aku adalah pedoman.
Bagi setiap orang yang hidup.
Karena itulah aku tidak lelah.

Tapi, tak bisakah kau berhenti?
Walau hanya sedetikpun?
Terkadang aku menyesal.
Dan ingin mengubah keputusanku.

Tidak, aku tidak bisa berhenti.
Sama sekali tidak bisa.
Semua mendapat bagian yang sama.
Sedetikpun aku takkan berhenti.

Tapi, aku menyesal, wahai waktu!
Aku menyesali keputusanku!
Aku ingin mengubahnya!
Tolonglah aku, wahai waktu.

Penyesalan adalah hal yang terlambat.
Tetapi lebih baik begitu.
Dengan demikian, kau akan berpikir.
Sebelum kau memutuskan sesuatu.

Kalau begitu, wahai waktu.
Berikan aku kemampuan.
Untuk memutar balik waktu.
Akan kuperbaiki segalanya.

Tidak, kau takkan mengerti.
Semua yang telah terjadi.
Itulah yang seharusnya terjadi.
Sehingga kekacauan takkan terjadi.

(Sahabatmu, tanpa mengenal waktu),
Syzao

No comments:

Post a Comment