Air mata ini memaksa keluar.
Tetapi, aku menahannya.
Tetapi, aku menahannya.
Langit mulai terlihat gelap.
Hanya terlihat awan-awan.
Seketika, hujanpun turun.
Seolah mengerti isi hatiku.
Hanya terlihat awan-awan.
Seketika, hujanpun turun.
Seolah mengerti isi hatiku.
Aku terhanyut akan air yang turun.
Bahkan tanpa kusadari.
Mata ini telah meneteskan air.
Mata ini telah meneteskan air.
Berlarilah aku ke tengah hujan.
Tak sanggup aku menahan lagi.
Perasaan ini tumpah dan meluap.
Buat apa aku hidup.
Bila hanya kesedihan yang terasa.
Meledaklah emosi dalam jiwaku.
Menangislah meraung-raung diriku.
Menangislah meraung-raung diriku.
Tanpa kusadari, hujan telah reda.
Bukan, dirikulah yang menghilang.
Menghilang! Ya, benar, aku telah hilang.
Larut dalam kesedihan.
Berharap seseorang 'kan menghampiri.
Namun, tiada yang menghampiri.
Tiada yang menghibur diriku.
Sebab aku telah hilang.
Aku tersesat dalam labirin.
Aku tersesat dalam labirin.
Labirin yang bernama kesedihan.
(Don't Ask Me Why),
Syzao
No comments:
Post a Comment